Popular Posts
-
Bek kanan Juventus Stephan Lichtsteiner mengungkapkan ambisinya untuk bisa membawa klub menjadi juara liga champion. Pemain berusia 28 ...
-
Selamat datang ! Langsung to the point aja yah .. Disini kamu akan diberi beberapa info tentang sepak bola, baik dari diskusi, prediksi, up...
-
Pelatih Arsenal Arsene Wenger memuji peran yang dimainkan Mikel Arteta di lini tengah The Gunners pada Liga Primer Inggris sejauh ini. Se...
-
Jual sepatu adidas adizero kw 1: harga 190.000 bisa cod didaerah pasar minggu cp : 087887660454 -
Gelandang Everton Leon Osman mengaku masih belum mengubur impiannya untuk dapat memakai seragam tim nasional Inggris. Meski tipis, pemain...
-
Gelandang Fiorentina David Pizarro menilai gaya sepakbola Spanyol yang dikenal dengan sebutan tiki-taka tidak cocok dengan tipe permain...
-
Bintang Bayern Munich Arjen Robben merasa dirinya perlu tampil lebih egois lagi agar bisa menunjukkan penampilan terbaiknya pada kompetis...
-
Toure dkk siap membuat tim besutan Jose Mourinho tersebut menderita. Pemain asal Pantai Gading tersebut bahkan sangat optimistis bisa men...
-
Feyenoord Rotterdam terpaksa kehilangan Erwin Mulder dalam beberapa bulan ke depan setelah sang penjaga gawang mengalami patah tulang jar...
-
Striker timnas U-22 dan Persebaya IPL Andik Vermansyah mengungkapkan, ia akan berusaha mencari perhatian kepada jajaran pelatih klub Liga...
About Me
- Fahrul Arul
- Jika mau template ke : Dmarchiano.blogspot.com , karena gw gak ngerti..
On Senin, 17 September 2012
Gelandang Fiorentina David Pizarro menilai gaya sepakbola Spanyol yang dikenal dengan sebutan tiki-taka tidak cocok dengan tipe permainan di Italia.
Gaya ini masih menjadi perdebatan di Italia. Pelatih AS Roma Zdenek Zeman pernah mengeluarkan kritikan terhadap gaya permainan tersebut, dan menyatakan 'memberikan umpan horizontal tidak ada gunanya'. Vicenzo Montella pun pernah menyampaikan pendapat serupa.
“Vicenzo Montella mengkritik tiki-taka? Saya setuju dengan dia, begitu juga ketika bermain di bawah asuhan Luciano Spaletti,” ungkap pemain asal Cili ini kepada Corriere Fiorentino.
“Di Italia, Anda harus mencetak banyak gol. Memperpanjang masa possession akan menyenangkan jika Anda sudah unggul, dan mempunyai sebuah senjata ekstra ketika Anda ingin membuat lawan lelah, serta menghajar mereka untuk kedua kalinya.”
“Namun, musim lalu kita melihat Luis Enrique di Roma yang disebut-sebut banyak orang memakai tiki-taka. Sebaiknya biarkan saja.”
